Pages

Minggu, 12 Desember 2010

Iran Persenjatai Milisi untuk Menculik dan Membunuh Tentara AS

Jakarta - Sejumlah fakta semasa perang Irak bocor karena dokumen rahasia militer beredar ke publik lewat wikileaks. Termasuk dokumen yang berisi tentang nimbrungnya Iran dalam kekacauan di Irak.

Reuters memberitakan, Sabtu (23/10/2010), dalam dokumen tersebut Iran disebut terlibat perang bayangan dengan pasukan AS di Irak. Teheran dituding menggunakan milisi untuk membunuh dan menculik prajurit AS.

Milisi dilatih sedemikian rupa oleh, yang diduga kuat, Garda Revousi Iran. Bahkan pada Agustus lalu, utusan khusus AS di Irak menyebutkan Iran bertanggung jawab atas 1/4 korban tentara AS yang tewas.

Belum ada tanggapan dari Iran atas informasi yang beredar ini. Namun Menlu AS Hillary Clinton mengatakan informasi rahasia yang beredar bebas bisa membuat warga AS dalam bahaya. Pentagon juga memperingatkan bocornya dokumen ini bisa membuat nyawa pasukan AS dan rakyat Irak terancam.

Pendapat berbeda diutarakan oleh anggota kongres dari Partai Demokrat, Dennis Kucinich dari Ohio. Dia berpendapat informasi perang di Irak harus dibeberkan supaya rakyat AS tahu.

"Rakyat AS punya hak untuk tahu berapa banyak orang tak bersalah tewas di Irak. Bisa saja lebih dari jutaan orang tak bersalah tewas karena invasi dan perang yang berkelanjutan," katanya

Dalam websitenya, Wikileaks mulai melempar dokumen tersebut ke publik pada tanggal 22 Oktober 2010. Mereka mengklaim kebocoran ini merupakan yang terbesar dalam sejarah militer Amerika.

Dari data ini terlihat kalau lebih dari 60 persen korban tewas adalah warga sipil. Hampir 31 warga tak bersalah harus meregang setiap harinya di Irak selama 6 tahun pendudukan As di Irak.

0 komentar:

Posting Komentar