Pages

Minggu, 12 Desember 2010

Bangunan Sipil Diledakkan Karena Ada 1 Terduga Musuh

Jakarta - Demi mengejar satu terduga musuh, militer AS tampaknya bisa melakukan tindakan apapun walau tergolong ekstrim. Termasuk meledakkan satu bangunan sipil.

Pendiri wikileaks Julian Assange mengatakan, berdasar dokumen rahasia militer AS yang berada di tangannya, ada sejumlah laporan yang bisa dijadikan terjadi salah target. Salah satunya adalah meledakkan bangunan sipil demi membunuh satu terduga musuh.

"Ada laporan penduduk sipil dibunuh di checkpoint, tahanan Irak disiksa pasukan koalisi, dan pasukan AS meledakkan seluruh bangunan sipil karena di dalamnya ada satu terduga musuh," demikian yang tertulis dalam wikileaks seperti dikutip detikcom dari reuters, Sabtu (23/10/2010).

Laporan lainnya menyebutkan ada helikopter Apache AS yang membunuh musuh yang sudah menyerah. Mereka beralasan musuh tidak bisa menyerah pada pesawat atau helikopter.

"CLEARED TO ENGAGE . / ___ STATES THEY CAN NOT SURRENDER TO AIRCRAFT AND ARE STILL VALID TARGETS."
Dalam websitenya, wikileaks mulai melempar dokumen tersebut ke publik pada tanggal 22 Oktober 2010. Mereka mengklaim kebocoran ini merupakan yang terbesar dalam sejarah militer Amerika.

Isi dokumen berisi antara lain ada 109.032 orang yang tewas dalam perang Irak. Mereka yang tewas terdiri dari 66.081 warga sipil, 23.984 pengacau keamanan (musuh), 15.196 tentara Irak, 3.771 pasukan koalisi.

Dari data ini terlihat kalau lebih dari 60 persen korban tewas adalah warga sipil. Hampir 31 warga tak bersalah harus meregang setiap harinya di Irak selama 6 tahun pendudukan As di Irak.

•detik

0 komentar:

Posting Komentar