Pages

Minggu, 12 Desember 2010

AS abaikan penyiksaan warga Irak

Situs internet Wikileaks membocorkan hampir 400.000 dokumen Perang Irak

Dokumen militer Amerika yang dibocorkan situs Wikileaks menunjukkan Amerika membiarkan penyiksaan yang dilakukan aparat Irak.

Wikileaks yang membocorkan sekitar 400.000 dokumen rahasia Amerika juga menunjukkan bahwa ratusan warga sipil Irak dibunuh di pos-pos penjagaan Amerika setelah invasi tahun 2003.

Dokumen-dokumen yang bocor juga menunjukkan bahwa pemerintah Amerika mencatat kematian warga sipil Irak yang selama ini dibantah oleh pemerintah di Washington.

Menurut catatan ini korban yang jatuh akibat invasi dan pendudukan Irak mencapai 109.000 jiwa, yang 66.081 di antaranya adalah warga sipil.

Penerbitan dokumen rahasia Amerika ini menimbulkan reaksi keras dari pejabat-pejabat tinggi negara itu.

Seorang juru bicara Pentagon mengatakan dokumen yang diterbitkan Wikileaks merupakan pengamatan lapangan oleh unit taktis yang hanya memberi snapshot mengenai peristiwa tragis sehari-hari.

Menanggapi tuduhan adanya penyiksaan, Pentagon mengatakan kebijakan pemerintah adalah selalu melaporkan tuduhan penganiayaan agar bisa ditindaklanjuti.

Sebelumnya Menteri Luar Negeri Hillary Clinton juga mengutuk penerbitan catatan-catatan militer rahasia itu yang menurutnya bisa membahayakan nyawa personil sipil dan militer Amerika dan sekutu-sekutunya.

Gugatan hukum

Julian Assange
Wikileaks sedang menyiapkan gugatan hukum atas 40 kasus pembunuhan

Pendiri situs internet Wikileaks Julian Assange mengatakan kepada stasiun televisi al-Jazeera bahwa pihaknya sedang bekerjasama dengan pengacara publik di Inggris untuk menyiapkan dokumen yang akan dipakai untuk menggugat 40 pembunuhan melawan hukum di Irak.

Wikileaks hari Jumat menerbitkan 391.831 dokumen Angkatan Darat Amerika dalam kategori Sigacts (Significant Actions) menggambarkan penyiksaan tawanan Irak oleh aparat pemerintah Irak.

Wartawan BBC Adam Brookes yang sudah melihat sebagian dokumen itu mengatakan penyiksaan itu dilakukan dengan aliran listrik, bor listrik, dan dalam kasus-kasus tertentu juga terjadi eksekusi.

Menurut dokumen-dokumen ini, Angkatan Bersenjata Amerika mengetahui pelanggaran-pelanggaran ini tetapi laporan yang disampaikan ke atas kemudian ditandai dengan tulisan "no further investigation" atau tidak perlu diselidiki lebih lanjut.

Salah satu dokumen menyebutkan bahwa tentara Amerika mendapat video eksekusi yang dilakukan seorang perwira Irak atas seorang tawanan di kota Tal Afar, Irak Utara.

•detik

0 komentar:

Posting Komentar